Selalu ada hal yang membuat saya berbeda dari teman-teman saya kebanyakan...
Saya nggak memakai BlackBerry
Hampir susah menemukan temen-temen saya yang nggak pakai BB sekarang, saya nggak tahu kenapa kayanya fenomena BB ini udah booming banget, sampai-sampai popularitas Y!M turun gara-gara dikalahin sama BBM. Dan jujur, saya nggak menaruh minat sama handphone satu ini, kalaupun nanti saya dapet gretongan atau apa, mungkin bakal saya jual, dan uangnya saya pakai buat usaha dagang baju saya...
Saya nggak punya account Yahoo! Messenger
Yes, panggil saya culun, ketinggalan jaman, out-of-date-person, atau bahkan orang kampung. But seriously, I have no volition to make an account, even I don't understand how to operate 'em. Semua bilang '...bikin Y!M aja lho, lumayan hemat pulsa', tapi saya tetep nggak mau bikin. Account social network saya aja jarang keurus, apalagi yang beginian. Saya nggak mau tiap hari keranjingan 'kencan' dengan 5530 saya dan membiarkan jari saya salto di keypad hanya untuk membalas chat dari orang-orang. Saya bukannya sombong, sok, atau apalah, tapi saya memang nggak mau...
Saya nggak dapet uang bulanan, mingguan, atau harian
Kadang saya iri sama temen-temen saya, tiap bulan, bahkan tiap minggu 'digaji' sama orang tua mereka. Sedangkan saya dapet uang kalau pas ada rencana untuk keluar, atau pas butuh aja. Tapi saya selalu ngumpulin apa aja yang udah dikasih sama orang tua saya, begitu terkumpul, barulah saya bisa merasakan titik high-satisfaction-level, hehehe.
Saya berjilbab
Sudah berapa kali ya kira-kira orang-orang tanya kenapa saya nggak lepas jilbab, hmm, jawabannya adalah: It's all about principle, my own principle. I love being a girl with a black veil, with a dynamic personality, I love to be different. I'm proud to be myself, because of it. Get it?
Saya lebih suka menghabiskan waktu saya dengan cd-cd The Smiths atau Fleetwood Mac, ditemani buku yang bagus dan sebungkus Cheetos rasa jagung bakar, daripada ada di mall atau tempat rame lainnya
Saya sensitif, in a serious case, love case
Nggak mudah bagi saya untuk melupakan seseorang yang dulu pernah saya sayangi--seperti saya menyayangi Bruce Lee di waktu muda--dan nggak mudah bagi saya untuk memulai suatu hubungan baru. Saya pemikir, penimbang, dan meledak-ledak. Makanya saya suka bingung kok banyak ya orang yang habis putus seminggu jadian lagi sama orang lain sebegitu cepetnya? Nyata lho... Nggak bohong deh...
Saya suka thrift store, dibanding masuk ke Zara
Nggak tahu ya, saya lebih nyaman ada di Tugu Pahlawan atau Pasar Senen daripada masuk ke branded store seperti Zara, atau GAP atau apalah. Saya merasa jadi diri sendiri aja, nggak ada tekanan kaya tiap masuk Zara, selalu megap-megap karena setengah juta cuma dapet satu baju, di Tugu Pahlawan, 500 ribu udah dapet baju satu petak sawah!!!
Dan yang terakhir...
Saya dress-up sebagaimana mustinya, fashion is my personality
Agak-agak surprised sih pas tau temen saya ke acara musik sekolah di lapangan rumput dengan dress animal print, matched with tight, high heels, also zebra clutch. It seemed like she wanted to go to wedding party, but actually, saya suka dandanannya, tapi mungkin salah sikon ya. Saya bakal memakai apa aja yang sedang jadi mood saya, nggak peduli orang mau bilang apa, tapi saya adalah apa yang saya pakai saat itu juga.
Once again, I need a new place to live... Terlalu banyak drama di Surabaya ini, orang-orang udah mulai terjebak di galaksi berbeda, galaksi simulakra. Semua orang mengejar status dan gengsi, bahkan buat remaja sekalipun. Saya nggak tahu, kenapa ya saya ini sensitif banget ketika menghadapi situasi rumit seperti ini? All I wanna do is enjoying my life, every single time, waste my time with everyone who makes me love them. Waste my time with him... Est-ce que je suis le seul qui vivent normal dans cette ville maintenant? Ah, don't know.
Oh iya, akhirnya saya kembali dari mati suri saya, setelah sekian lama meninggalkan second base saya ini, finally muncul juga hehe. Sorry ya buat yang sudah menanti postingan saya...
I always heart you all, Guys, because you're my inspiration. Truly inspiration.
setuju gue juga lebih suka belanja ke pasar baru atau senen drpd Zara. Anyway yang gue tau Zara itu pembodohan konsumen karena kalo di eropa sana Zara=Ramayana. kasian ya yang belanja mahal-mahal di Zara padahal di London atau perancis aja Zara ga ada nama sama sekali. make me wanna laugh in front of them. lol
ReplyDeleteYep dez, you're right! Orang-orang terlalu dibutain aja sama yang namanya brand, buat gengsi, hmm capek capek sendiri ngeliatnya. By the way thanks ya for comment, kasih nama lengkap kamu dong buat blogroll aku!!!
ReplyDeletewow, we have lots of things in common dear, especially tentang uang jajan. lol saya juga mesti nabung kalo mau beli apa2 ;P
ReplyDelete:) like this. 1 baju di zara bisa buat 50 baju di senen ya..kasihan orang tua. love your principle.pertahankan
ReplyDeleteFor Dwi and Saras, makasih banyak yaaaaa. Dwi, let's toast hahaha! Okay Satas, I will.
ReplyDeleteLovely Dwiiiii, I'll link yours ya please link back!
ReplyDeletesure, will link u back hun ;)
ReplyDeleteseneng banget sm kteguhan km make krudung :) saya insyaAllah menyusul. woohoo!
ReplyDeletedan saya setuju banget sama anak sekarang yang dandanannya ga kenal tempat. good point
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah... Thanks ya, Mbak Intan, also, Hellogoodbye :)
ReplyDelete