Kalau sebuah tagline mengatakan 'Rasa adalah segalanya', saya setuju seratus persen. Bahkan kalau perlu nih, jumlahin aja deh seluruh helai rambut manusia di dunia, sebanyak itu mungkin persennya. Tapi bukan rasa yang menjurus pada yeah-you-know-it-yes-yourself, yang berhubungan dengan pengaman atau yang intim-intim (I talk about a good tagline dari tv sponsor yang salah sepertinya...), tapi saya berbicara tentang rasa, yang universal, rasa, di dunia... Ada sejuta rasa di dunia ini. Yang orang tahu mungkin manis, pahit, asin, asam, atau apalah. Tapi saya menemukan rasa baru, abstrak. Ya, abstrak. Perpaduan dari kesedihan, kegembiraan, bingung, perih, tapi menggelikan. Saya akan bertanya, pernah nggak sih kalian merasakan rasa seperti itu? Kapan? Dimana? Rasa itu mungkin yang ada di diri saya sekarang. Sudah lima hari ini saya nggak lihat batang hidungnya Parman (Heeeey, do you still remember about Parman!?), dan, hal itu membuat saya sedikit lupa sama dia. Saya percaya kok, masih banyaaaaak yang lebih baik dari Parman yang nantinya bakal datang-datang sendiri. Saya ngerasa abstrak. Di satu sisi, ada perasaan senang dan sedikit ahhhhh, lega mungkin. Saya jadi nggak terlalu ambil pusing tiap mikirin dia, mungkin memang bukan buat saya.
Tapi di sisi lain, ada yang aneh. Sebenernya dan sejujur-jujurnya saya masih butuh dia, butuh dia di handphone saya dan spend our times with some chit-chats, saya jadi suka mikirin yang enggak-enggak tentang dia dan pacarnya, yes, he's already taken. Dan sepertinya, I'm falling in love with the wrong guy!!! Saya suka sama orang yang hobinya menarik-ulur saya, itu.
Aaaaaaah, ini lho yang namanya rasa abstrak. Membingungkan. Kita nggak bakal tahu letak kesedihan atau kesenangannya, karena dua-duanya sama-sama saling mendahului dan nggak ada endingnya. Apalagi kalau udah berhubungan dengan masalah yang satu ini, sebenernya saya nggak suka bilangnya, saya bahkan nggak tahu cara ngomonginnya, but I just want to say that It's all about love (menurut saya cara ini yang paling 'normal').
Hmm gimana pun juga, saya pengen move on, nggak pengen stuck disini aja mikirin hal-hal klise seperti itu. Ada satu obat mujarab yang benar-benar ampuh menyembuhkan luka-luka nggak berbentuk macam yang di atas itu... Saya mau jatuh cinta lagi. Jatuh cinta pada yang masa lalu, dan masa kini... Jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada musik rock.
Saya kenal dengan band ini saat saya SD, tapi saya jadi tergila-gila pas SMP kelas 2. Dan sekaraaaang, rasanya tiap denger jeritan Deborah Harry di album Parallel Lines, atau Autoamerican, saya lupa sama semuanya! They have everything that I want, I like new wave, but sometimes I need a touch of punk rock. They've ate them all!!!
Kalau yang ini jagonya rock alternatif. Lihat dong, udah kakek nenek tetep cadas! I love Sonic Youth since I was child, especially Kim Gordon. Dia yang bikin saya terobsesi untuk punya band, jadi anak band, jadi rockstar. Arrrrgghhhh! Inspirasi mereka nggak nanggung-nanggung, Glenn Branca, The Velvet Underground, The Stooges, they did all with their own way! Their different way... That makes me love them.
Placebo
I love Brian Molko's wavy voice, their Nancy Boy and Infra-Red, and their androgynous images (With the eyeliner too), although Stefan Olsdal is a gay...
Saya rindu The Doors. Saya rindu Ray Manzarek, Robby Krieger, John Densmore, dan tentunya Jim Morrison. Saya rindu nonton video mereka membawakan Moonlight Drive, atau L.A. Woman secara live. Saya rindu, rindu, rindu!!! Dan sampai sekarang, tipe cowok idaman saya sama sekali nggak pernah berubah, yang cadas dengan permainan gitar atau drumnya, messy, cool, tapi melankolis seperti Jim dengan An American Poet-nya.
Smells Like Teen Spirit, Pennyroyal Tea, All Apologies, Nirvana...
Kurt Cobain, walaupun diamplas sampe ratusan kali, rockstar enchantment-nya nggak pernah hilang kebawa waktu. Salah satu rockstar dengan wajah terbaik sepanjang masa. Ornery, but charming. Oh iya, dari dulu saya nyari kacamata yang Kurt pake di foto bareng Dave Grohl dan Krist Novoselic itu lho, dimana ya?
Have you ever watch 10 Things I Hate About You?
Wajahnya selalu ngingetin saya dengan aktor favorit saya, Heath Ledger. Dulu saya suka 'Ini Ledger atau Joseph Gordon-Levitt ya?'. Mereka sama-sama main di 10 Things I Hate About You. Dan sekarang, saya sudah tahu cara ngebedainnya, Joseph punya wajah yang lebih annoying dan hmm, cute hahaha. Saya lagi nungguin film 500 Days of Summer, dan semua bungkus atau packaging atau brosur Burberry terbaru yang memasang wajah dia! Joseph!!!Actually, dia bukan rocker. But wait, look at him above, cadas dan messy banget bukan?
Andrew VanWyngarden
Saya selalu menunggu ide cerdasnya untuk MGMT, dan masih tetap menjadikan Destrokk dan Kids sebagai salah dua playlist yang paling sering diputar di handphone saya...
Aaaaaah, check him out! www.myspace.com/sergiopizzorno
No comments:
Post a Comment